Jakarta, Gizmologi – OVO, platform pembayaran dan dompet digital, telah menjadi aplikasi andalam masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak terkecuali pada perayaan Tahun Baru Imlek, OVO jadi platform yang digunakan untuk berbagi angpao.
Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengatakan, dikarenakan situasi pandemi yang belum mereda telah melahirkan tradisi baru dalam masyarakat, kebiasaan berbelanja dan berbagi angpao pun berubah. Budaya berbagi angpao, sebagai tradisi yang sangat melekat dengan perayaan Imlek, pun turut mengalami pergeseran dan dilakukan secara digital.
“Salah satunya adalah untuk melakukan transfer angpao secara digital. OVO senang dapat menjadi bagian dari terciptanya kemudahan baru dalam melestarikan budaya yang telah dilakukan secara turun temurun ini,” ungkap Harumi Supit dalam keterangannya, Kamis (3/2).
Menurut dia, budaya saling memberikan hadiah, atau hampers kepada kerabat pun menjadi suatu hal yang banyak mendominasi kegiatan seputar perayaan Imlek. Tren pembelian hampers secara online mulai meningkat sejak awal 2021 dan mencapai puncaknya menjelang perayaan Imlek.
“Para UMKM ikut menawarkan hampers dengan esensi Imlek, mulai dari makanan berupa kue lapis, kue kering, hingga peralatan rumah tangga,” tutur Harumi.
OVO Memfasilitasi UMKM

Pertumbuhan transaksi online juga memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat, baik dari sisi penjual maupun pembeli. Hal itu diperkuat melalui laporan Bain & Company, Google dan Temasek report E-Conomy SEA 2021: Roaring 20s The SEA Digital Decade yang mengungkapkan bahwa 1 dari 3 merchant digital mampu bertahan ketika pandemi.
Berdasarkan laporan tersebut, OVO terbukti ampuh memberikan daya tahan UMKM di tengah pandemi dengan menghubungkan 91% UMKM dalam ekosistem OVO dan memberikan peningkatan transaksi harian sebesar 70%.
“Untuk itu, OVO menetapkan target dalam memperluas jangkauan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk semakin mengenal literasi dan pentingnya transaksi digital untuk finansial inklusif,” imbuhnya.
Salah satunya, Founder UMKM Kami Paperie, Safemia, yang memulai usahanya sejak tahun 2018 di Jakarta, melalui sarana digital (online), menyediakan jasa pembuatan undangan pernikahan, hangtag, dan stationery lainnya. Salah satunya berupa kertas angpao untuk hari raya Imlek.
“Ketika awal membuka usaha, opsi pembayaran yang tersedia sangat terbatas untuk para konsumen, sehingga harus melalui transfer bank. Namun sekarang, dengan adanya opsi pembayaran online melalui OVO, telah memberikan kemudahan bertransaksi bagi pembeli yang melakukan pembelian melalui e-commerce,” tutur Saefemia.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



