Jakarta, Gizmologi โ Laporan Canalys terbaru menunjukkan pengiriman smartphone naik sekitar 12% dari tahun ke tahun hingga mencapai 288,9 juta unit secara global pada kuartal kedua (Q2) 2024. Laporan dari Canalys ini cukup banyak ditunggu, karena bisa melihat performa industri smartphone secara lebih luas.
Menurut firma riset pasar ini, industri smartphone mengalami kebangkitan yang didorong oleh peluncuran produk inovatif dan kondisi ekonomi yang membaik. Kita memang melihat banyaknya smartphone terbaru yang diluncurkan oleh Samsung, OPPO, Xiaomi, realme dan sebagainya.
Bahkan tak jarang dari mereka mengikuti tren AI saat ini dengan menghadirkan fitur unggulan yang bisa dinikmati konsumennya. Lalu siapakah brand yang unggul dalam laporan Canalys terbaru ini?
Baca Juga: IDC & Canalys: Apple Rebut Tahta Samsung, Kuasai Pasar Smartphone Global 2023
Laporan Canalys Ungkap Samsung Lebih Unggul dari Apple

Melansir Gizmochina, Samsung memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar dengan pangsa 18%, mengirimkan 53,5 juta unit. Menurut laporan Canalys perangkat Samsung yang mendorong pertumbuhan pendapatan ada pada seri flagship mereka.
Seperti yang diketahui, Samsung memang di Q2 2024 ini menghadirkan Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6. Dengan inovasi terbarunya nampaknya membuat banyak orang tertarik dengan hp flagship Samsung.
Sedangkan Apple mempertahankan posisi kedua dengan 45,6 juta unit yang dikirim, menunjukkan kinerja yang kuat di Amerika Utara dan wilayah Asia-Pasifik. Xiaomi mendekati Apple, mengamankan posisi ketiga dengan 42,3 juta unit yang dikirimkan.
Lini produk dari perusahaan raksasa teknologi Tiongkok tersebut telah mendorong pertumbuhannya yang cepat. Xiaomi juga merebut kembali posisi teratas di pasar smartphone India pada Q2 2024, dengan menguasai 18% pangsa pasar.

Vivo merebut kembali posisi keempat dengan 25,9 juta unit, sementara Transsion yang membuat smartphone bermerek Tecno dan Infinix melengkapi lima besar dengan 25,5 juta unit yang dikirimkan. Laporan Canalys juga menjelaskan pasar smartphone secara keseluruhan berada dalam lintasan naik, namun tentunya akan ada tantangan yang menanti kedepannya.
Tantangan tersebut salah satunya bisa jadi kekurangan komponen, terutama untuk fitur kelas atas seperti layar besar dan kamera canggih. Komponen tersebut dikatakan mulai mempengaruhi biaya produksi.
Sehingga dengan tantangan tersebut bisa menekan brand yang menargetkan pasar massal. Selain itu, mempertahankan keunggulan kompetitif akan menjadi semakin sulit seiring dengan matangnya pasar.

Bagi Samsung dan Apple agar tetap unggul bisa fokus dalam membedakan penawaran mereka, hal ini juga bisa diikuti oleh brand lainnya. Adapun kedua perusahaan tersebut telah memprioritaskan strategi jangka panjang di pasar yang sudah mapan sambil menekankan fitur AI generatif pada perangkat unggulan mereka. Merek-merek Tiongkok juga berinvestasi besar-besaran dalam teknologi AI untuk bersaing di segmen kelas atas.
Seiring dengan terus berkembangnya pasar ponsel pintar, konsumen dapat mengharapkan untuk melihat lebih banyak fitur bertenaga AI, sistem kamera canggih, dan layar yang lebih besar serta lebih imersif. Namun, meningkatnya biaya komponen bisa menyebabkan harga yang lebih tinggi untuk perangkat premium.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



