Kabar gembira bagi perusahaan media. Menurut riset Statista,ย pendapatanย dariย iklan berbasis video di Indonesia diproyeksikanย mencapaiย US$308ย jutaย atauย setaraย Rp4,3ย triliunย padaย tahun 2018. Tingkatย pertumbuhanย rata-rataย tahunanย (CAGR)ย iklan berbasisย video mencapai 25,9% mencapai US$775 juta hinggaย 2022.
Lebih lanjut, Statistaย memperkirakanย rata-rataย pendapatanย perย pengguna dari segmen periklanan video diperkirakan mencapai US$2,74 perย orang. Konsumsi iklan berbasis video oleh konsumen Indonesia menunjukkan kecenderungan yang meningkat, hingga lebih dari 300% pada 2017 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, pertumbuhan belanja iklan video juga meningkat hingga lebih dari 700%.
Laporan dari Statista tersebut juga sejalan dengan hasil riset terbaru dari Nielsen. Pada laporan bertajuk โCross-platform Report 2017โ menunjukkan konsumen berusia 21 tahun sampai 49 tahun tergerak untuk berkoneksi dengan brand berupa panggilan telepon, kunjungan ke gerai dan membeli produk secara daring, setelah menonton iklan video.
Baca juga:ย Ini Sejumlah Tantangan yang Dihadapi Industri Iklan Video di Indonesia

Oleh karena itu, perusahaanย mediaย diย Tanahย Air saat ini disebut memilikiย peluangย lebihย besar untuk memperoleh pendapatan baru dari model bisnis ini. Pasar iklan berbasis video bisa menjadi potensi sumber pendapatan baruย bagiย perusahaanย media.
Salah satu pemain yang bergerak di sektor ini adalahย platform monetisasi dan jejaring konten video global uCast yang belum lama ini menjalin kemitraannya dengan PT Mitra Media Integrasi (MIXย Network). Menurut Rex Wong, CEO uCast, Indonesia adalah pasar yang menjanjikan dan kemitraan dengan mitra lokal yang kuat seperti MIX Network ini adalah kunci dari strategi pertumbuhan global uCast.
โTujuan kami adalah memungkinkan para pemilik konten di Indonesia untuk mengakses pasar global dalam rangka akuisisi dan distribusi konten. Melalui platform kami, mereka dapat memonetisasi konten video melalui iklan dan layanan berlangganan,โ kata Rex Wong, CEO uCast.
Dijelaskan lebih lanjut, perusahaanย mediaย bisaย menyelenggarakanย layananย videoย denganย mudahย danย efisienย dari sisi biaya karena platform uCast mencakup semua komponen yang dibutuhkan. Komponen tersebutย mulaiย dariย infrastruktur,ย perantiย monetisasiย video,ย sarana pertukaran konten dengan cakupan global dan kemampuan menghantarkan konten ke perantiย bergerak.
Melalui platform uCast, para penyedia konten di Indonesia kini memiliki akses untuk mendistribusikanย kontenย merekaย keย lebihย dariย 1ย miliarย pemirsaย global,ย baikย onlineย maupun pengguna peranti bergerakย (mobile).ย Di dalam uCast sendiri terdapat lebih dari 100 kanal berbagai kategori, mulai dari bisnis, musik, olahraga danย hiburan.
Rex Wong mengungkapkan platform uCastย dibangun di atas teknologi Microsoft Azure yang memiliki tingkat keamanan cukup tinggi dan memungkinkan skalabilitas secara global serta digerakkanย olehย data. Pihak uCast mengklaim salah satu keunggulan layanannya adalah sistim teknologi penyampaian konten yang dapat dinikmati oleh masyarakat melalui teknologi selular mulai dari berbasis 2G atau GPRS dengan kecepatan 32ย kbps.
Selain itu, sistem monetisasi konten yang cukup lengkap dengan dukungan layananย Advertisingย Videoย onย Demandย (AVOD),ย Subscriptionย Videoย onย Demand (SVOD), TV on Demand (TVOD) dan siaran Live Online, dalam banyak layar sekaligus. ย Kemampuan platformย iniย meliputiย Real- Time Analytics, Content Rating dan fitur Auto-Resume. Sedangkan kemampuan monetisasi konten dari uCast berupa teknologi Native Video Ads, yang memungkinkan pesan iklan ditanamkan dalam konten video dengan integrasi sepenuhnya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



