Jakarta, Gizmologi โ Sepanjang tahun 2021, smartphone Android dengan merek Nokia yang hadir di Indonesia hanya seri kelas menengah ke bawah saja. Tak ada flagship, bahkan secara global sekalipun. Harga mendekati flagship? Ada, yakni lewat Nokia XR20 yang dirancang tahan banting. Namun smartphone tersebut jalankan cip Snapdragon 480.
Sehingga tentunya tak bisa dibilang sebagai flagship, meski sudah dilengkapi dengan lensa dari ZEISS sekalipun. Flagship terakhir Nokia yang benar-benar premium hanyalah Nokia 9 PureView, hadir dengan gebrakan multi-kamera terbanyak di masanyaโmeski pada akhirnya pengguna smartphone tersebut harus menerima kenyataan yang cukup pahit, akibat tidak mendapat pembaruan versi Android yang sudah dijanjikan.
Kali ini, situasi HMD Global yang tak kunjung rilis smartphone flagship kembali diperkuat dengan pernyataan resmi dari perwakilan HMD di Perancis. Remi Girault, Business Manager HMD Global untuk regional Perancis baru saja diwawancara oleh sebuah media Les Numeriques. Dalam sesi tersebut, ia menyampaikan beberapa alasan dan tujuan HMD tahun depan.
Baca juga:ย Indonesia Gadget Award 2021: Nokia G20 Raih The Most Secure Smartphone
Memilih Utamakan Desain & Durabilitas Unggulan

Memanfaatkan Google Translate, secara general Remi menyatakan kalau pihaknya sadar diri dan tidak bisa menyamakan kapasitas maupun posisinya sebagai vendor besar seperti Samsung dan OPPO. Ia juga mengingatkan langkah awal merek Nokia untuk kembali dikenal, yakni dengan rilis seri 3310 Reborn untuk naikkan kembali rasa nostalgia, hingga kemudian kembali dominasi pasar feature phone.
Selain itu, HMD juga ingin perkenalkan smartphone Nokia sebagai perangkat yang inovatif dan lebih aman, di mana nilai jual ini mungkin masih sulit dikenali oleh konsumen muda yang tak besar dengan Nokia. Lalu ketika disinggung terkait smartphone premium atau flagship, Remi menyebutkan bila segmen tersebut masih โout of reachโ, di mana HMD bakal kesulitan untuk bersaing dengan vendor besar lainnya dalam berikan fitur-fitur terbaik. Remi sendiri gunakan umur perusahaan yang tergolong masih muda, meski sejatinya tak bisa jadi alasan mengingat realme bisa melaju pesat mencapai lima besar vendor di beberapa hasil riset firma global.
Untuk itu, HMD Global kini lebih memilih untuk perbanyak perangkat dengan rentang harga jual antara 100 โ 200 Euro, atau kisaran Rp1,6 juta sampai Rp3 jutaan. Tak banyak smartphone dengan rentang harga premium seperti Nokia XR20 yang bakal rilis kembali. Melainkan bakal fokus untuk hadirkan smartphone terjangkau yang punya desain khas Nokia, termasuk daya tahannya.
Targetkan Organisasi dengan Smartphone yang Lebih Aman

HMD Global juga bakal berkompetisi dalam โladangโ yang berbeda, di mana startup tersebut akan lebih fokus menyasar B2B. Seperti yang kita ketahui, semua smartphone Nokia hadir dengan jaminan pembaruan software dan keamanan yang rutin. Diferensiasi tersebut lebih menarik bila dipandang dari kacamata enterprise.
Selain itu, hampir seluruh lini smartphone Nokia masuk ke dalam sertifikasi Android Enterprise Recommended. Sehingga akan lebih mudah bagi organisasi untuk gunakan produk Nokia pada banyak pekerja mereka. Dengan perginya LG dari dunia bisnis smartphone, Nokia juga bisa merebut pasar dengan hadirkan perangkat terjangkau di wilayah seperti Amerika Serikat, bekerja sama dengan operator lokal.
Setidaknya, fokus inilah yang bakal dijalankan atau diperkuat oleh HMD di tahun 2022. Meski begitu, Remi tak menampik kalau dalam dunia serupa, perubahan bisa datang kapan saja (termasuk kolapsnya LG). Apakah akan seterusnya absen bersaing di dunia flagship? Semoga tidak ya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



