Jakarta, Gizmologi – Ada satu hal menarik menjelang peluncuran smartphone flagship Samsung Galaxy S22 Series. Samsung Electronics diketahui mengembangkan material baru dari plastik yang sedianya berakhir di lautan (ocean-bound), menjadi bagian berbagai perangkat Galaxy. Hal ini dilakukan sebagai langkah yang menggabungkan keberlanjutan dan inovasi,
Dibuat dengan jaring ikan tak terpakai, penggunaan bahan ini menandai langkah baru perusahaan. Raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut memiliki program Galaxy for the Planet. Tujuannya adalah untuk meminimalkan jejak lingkungan dan membantu menumbuhkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
[toggle title=”Baca juga:” state=”open”]
– Peringati Hari Bumi, OPPO Service Center Terima Daur Ulang Komponen Smartphone
– Logitech Targetkan Penggunaan Plastik Daur Ulang Hingga 50% untuk Mouse dan Keyboard
– Laptop Acer Aspire Vero: Desain Ramah Lingkungan, Performa Unggulan[/toggle]
Sejumlah perusahaan global memang kian peduli terhadap masalah keberlanjutan ini. Apa yang dilakukan Samsung tentu bukan hal baru, tetapi memang sudah seharusnya seperti itu. Sebagai bentuk tanggung jawab mereka yang berkontribusi dalam menghadirkan sampah elektronik. Kok bisa begitu?
Karena peralatan elektronik yang sudah tidak dapat digunakan, tidak terpakai atau tidak diminati lagi olej penggunanya. Perangkat tersebut menjadi barang bekas dan perlu dibuang, baik dalam keadaan utuh ataupun tidak, kemudian berubah menjadi sampah yang menggunung.
Berdasarkan data The Global E-waste Monitor 2020, sampah elektronik selama tahun 2019 mencapai 53,6 juta ton. Dari 53,6 juta ton sampah elektronik yang dihasilkan oleh seluruh dunia, Asia menyumbang sampah paling tinggi, yaitu sebesar 24,9 juta ton. Bahkan, Indonesia menjadi penyumbang sampah elektronik tertinggi di Asia Tenggara.
Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun. Studi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di tahun 2018 memperkirakan sekitar 0,26 juta-0,59 juta ton plastik ini mengalir ke laut.
Material smartphone dari plastik ocean-bound
Sekarang dan untuk ke depannya, Samsung akan memasukkan plastik ocean-bound di berbagai jajaran produk. Bagi yang masih belum familiar, plastik ocean-bound adalah sampah plastik terbengkalai dalam ukuran apapun (mikro-plastik, mezzo-plastik dan makro-plastik) yang terletak dalam jarak 50 km dari pantai di komunitas atau area di mana pengelolaan sampah tidak ada.
Ketika membaca frase ‘plastik ocean-bound’, mungkin yang terbayang adalah botol air atau kantong belanja mengapung di permukaan laut. Padahal ada banyak yang lebih dari itu. Salah satunya adalah ancaman yang lebih tersembunyi, 640.000 ton jaring ikan yang ditinggalkan dan dibuang setiap tahun.
Sudah berada di lautan kita selama berabad-abad, ‘jaring hantu’ ini menjebak dan menjerat para biota laut, merusak terumbu karang dan habitat alami dan bahkan dapat berakhir di sumber makanan dan air kita. Jaring ikan yang terbengkalai ini mengganggu keseimbangan lingkungan kita pada tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut Samsung, mengumpulkan dan menggunakan kembali jaring ini adalah langkah pertama yang vital dalam menjaga kebersihan lautan serta melestarikan planet dan masa depan.
Samsung Galaxy S22 Series Dibuat dari Jaring Ikan

Nah, produk pertama yang akan menggunakan plastik ocean-bound adalah Samsung Galaxy S22 series yang bakal hadir dalam 3 varian. Perangkat tersebut akan diluncurkan pada 9 Februari nanti malam di ajang Galaxy Unpacked. Selain smartphone flagship, di ajang tersebut Samsung juga bakal merilis tablet flagshipnya yaitu Galaxy Tab S8 series yang hadir dalam 4 varian.
“Perangkat ini akan mencerminkan upaya berkesinambungan kami untuk menghilangkan plastik sekali pakai dan memperluas penggunaan bahan sadar lingkungan lainnya, seperti bahan post-consumer material (PCM) dan kertas daur ulang. Dengan transformasi ini, masa depan dari teknologi Galaxy akan menghadirkan desain produk terdepan dan memberikan dampak lingkungan yang lebih baik,” tulis Samsung dalam pernyataan resminya.
Samsung selalu mendorong batas-batas teknologi seluler, dan perusahaan saat ini ingin melakukan hal yang sama dengan praktik keberlanjutannya. Dengan memberikan kehidupan baru pada jaring ikan tak terpakai yang akan menjadi limbah berbahaya, Samsung ingin memberi contoh praktik keberlanjutan dengan lebih sedikit materi untuk melestarikan sumber daya planet.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




