Jakarta, Gizmologi โ Satuan Tugas Waspada Investasi OJK telah menutup lebih dari 21 platform investasi ilegal sepanjang tahun 2022. Tercatat kerugian yang diakibatkan investasi bodong mencapai Rp117,5 triulun dalam 10 tahun terakhir.
โDalam kurun waktu 2011-2022, Satgas Waspada Investasi mencatat nilai kerugian masyarakat kurang lebih mencapai Rp117,5 triliun dikarenakan adanya investasi bodong,โ ujar ketua satgas waspada investasi, Tongam L. Tobing, dalam webinar Hati-hati Investasi Bodong, Rabu (6/4/2022).
Baca juga:ย Waspada! Ini Tips Mengenali Modus Platform Robot Trading Forex Ilegal
Menurutnya, modus yang kerap digunakan dalam investasi bodongย dan merugijan masyarakat antara lain binary option, robot trading, hingga pencatutan nama entitas resmi melalui media sosial seperti Telegram.
Data Satgas Waspada Investasi menyebut kerugian paling tinggi terjadi pada 2012 sebesar Rp 7,92 triliun, di tahun 2020 sebesar Rp 5,9 triliun. Sedangkan pada 2022, per 17 Februari tercatat kerugian akibat investasi bodong sejumlah Rp 149 miliar.
Edukasi Masyarakat Agar Terhindar dari Investasi Bodong

Upaya mencegah terulangnya kasus penipuan tersebut, Tongam meminta masyarakat untuk memastikan kembali pihak yang menawarkan investasi tersebut telah memiliki perizinan dari otoritas yang berwenang sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan serta memiliki izin dalam menawarkan produk investasi dan tercatat sebagai mitra pemasar sebelum berinvestasi.
โJika ada penawaran investasi, lakukan pengecekan 2L yakni legal dan logis. Legal artinya tanyakan izinnya dan logis artinya pahami rasionalitas imbal hasilnya,โ kata Tongam.
Mengingat sepanjang tahun 2022, modusโmodus penipuan berkedok investasi yang terungkap semakin menyesuaikan dengan perubahan zaman. Di sisi lain, meski masyarakat telah teredukasi dari beragam media, investasi bodong terus tumbuh subur dan menjamur.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), di Indonesia, jumlah investor pasar modal telah mencapai hampir 8,1 juta investor per akhir Februari 2022, dengan mayoritas generasi milenial yang hanya mengutamakan hasil return cepat yang ditawarkan tanpa memperhatikan potensi risiko yang akan dihadapi, mulai dari kerugian, menurunnya nilai pasar, bahkan terjerat kasus penipuan investasi ilegal.
โEdukasi, literasi keuangan dan digital ini perlu untuk mencegah masyarakat (terjerat) di investasi bodong. Perlu ada riset, pemikiran, perhatian dan kewaspadaan, serta edukasi yang dibarengi dengan perubahan perilaku juga,โ jelasnya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



