Dari sekian banyaknya smartphone flagship yang tersedia di Indonesia saat ini, hanya sedikit pilihannya bagi mereka yang inginkan perangkat powerful dengan performa & kemampuan kamera terbaik. Sampai pada akhirnya, Samsung Galaxy S21 5G hadir ke Tanah Air, setelah varian Plus dan Ultra yang lebih dulu diresmikan.
Kehadirannya bisa dibilang menjadi angin segar, terutama untuk mereka yang cari flagship berdimensi kecil. Harganya pun tergolong murah, lebih murah dari generasi sebelumnya malah, kalau beli di masa penjualan pertama ya. Cuma, ya, memang ada yang “dikurangi” dari seri sebelumnya, meski menurut saya masih oke-oke saja.
Selang seminggu menggunakan Galaxy S21 sebagai daily driver, smartphone ini sangat mungkin menjadi pilihan terbaik Gizmo friends. Nggak sekelas, memang, tapi impresi saya dengan Samsung Galaxy S21 5G lebih menyenangkan dari Galaxy S20 Ultra kemarin. Kenapa begitu? Berikut ulasan lengkapnya.
Udah lama banget saya nggak pegang smartphone sekecil ini, kelas flagship pula. Terakhir sih iPhone 7, yang notabene flagship lawas, sebelum akhirnya memutuskan upgrade ke iPhone ‘berponi’. Maka dari itu, saya excited mencoba varian standar dari Galaxy S21 ini.
Ketebalannya 7,9mm dengan bobot hanya 170 gram saja. Memang, Samsung memutuskan untuk gunakan material polikarbonat pada bodi belakangnya, di mana dua seri lainnya gunakan kaca. Namun Samsung cukup hebat untuk membuat in-hand feeling atau rasa ketika dipegang mirip seperti kaca. Hampir sama sekali tidak ada beda.
Dan alasan Samsung pun masuk akal, karena konsumen inginkan bobot ringan ketika memegang smartphone berukuran kecil. Alasan lainnya, supaya bisa hadirkan opsi warna lebih banyak; Phantom Gray, Phantom White, Phantom Pink dan Phantom Violet. Menurut saya, warna Phantom Violet ini cukup netral, tidak terlalu feminim dan tidak mencolok—di beberapa kondisi, terlihat lebih ke biru muda.
Kombinasi frame sampai modul kamera warna emasnya juga sangat pas. Omong-omong masalah desain modul kamera baru, awalnya saya pun skeptis. Namun ketika melihatnya secara langsung, ternyata lebih bagus dari perkiraan. Tentunya, sertifikasi IP68 juga masih hadir. Untuk bagian ini, sempurna bagi saya.
Layar
Ada yang dipangkas pada layar Galaxy S21 bila dibandingkan seri sebelumnya. Layarnya kini dibuat flat, dan resolusinya juga menurun dari QHD ke ‘hanya’ full HD. Saya sendiri lebih nyaman navigasi di layar flat, dan perkara resolusi, masih terlihat sangat tajam terutama di ukurannya yang kompak.
Berdimensi 6,2 inci, keempat bezelnya dibuat sangat tipis dan simetris, membuatnya terasa lebih kecil di tangan. Gunakan panel Dynamic AMOLED 2X, refresh rate-nya bisa mencapai 120Hz. Sudah terlapis Gorilla Glass Victus dan bisa menyala sampai 1300 nits, lebih terang dari S20 sebelumnya.
Kualitas panelnya tentu saja top notch. Resolusi yang turun dari generasi sebelumnya tak menjadi masalah bagi saya yang juga pakai full HD ketika mengulas Galaxy S20 Ultra & Note20 Ultra. Masih terlihat tajam, dan bisa menghemat daya juga, terutama dengan adanya dukungan adaptive refresh rate.
Kamera Samsung Galaxy S21 5G
Saya sudah mengonfirmasi kepada pihak Samsung terkait tiga sensor kamera yang digunakan pada Galaxy S21 ini. Dan sesuai dugaan, ketiganya pakai jenis sensor yang sama persis dari seri sebelumnya; 12MP f/1.8 Dual Pixel ber-OIS, 12MP f/2.2 ultra wide-angle, dan 64MP f/2.0 telefoto dengan 3x hybrid zoom. Namun bukan berarti tidak ada peningkatan.
Sama seperti Google Pixel yang pakai sensor sama di beberapa generasi, kualitas foto dan videonya meningkat berkat image signal processor (ISP) yang diusung chipset terbaru, serta bantuan dari AI. Dan itu terlihat dari hasil foto dan video yang dihasilkan Galaxy S21. Bisa hasilkan foto berkualitas tinggi dari segala situasi.
Sensor utamanya bisa hasilkan foto tajam dengan reproduksi warna yang baik. Keuntungan dari tidak menggunakan sensor 108MP seperti seri Ultra adalah bisa fokus lebih cepat, dan rentang fokusnya pun lebih lebar. Sayangnya, sensor ultra wide-angle belum dilengkapi autofokus.
Sensor telefotonya memang bakal hasilkan foto lebih halus (yang juga terlihat dari hasil foto potret), tapi masih sangat layak untuk dibagikan ke media sosial. Night mode di Samsung Galaxy S21 5G juga nggak lebay, alias masih bisa membuat foto lebih jelas tanpa membuat foto malam terlihat seperti sore hari.
Sensor utama, outdoor, uji kemampuan HDR.Sensor ultra wide-angle, indoor cahaya berlimpah.Telefoto 3x zoom, indoor.Menggunakan mode potret.
Food mode bisa arahkan fokus ke bagian tertentu, tingkatkan tone dengan AI.Ultra wide-angle, indoor.
Sensor utama, outdoor cahaya gelap, menggunakan night mode.Menggunakan mode potret.Kamera depan, mode potret, cahaya berlimpah dari depan.Kamera depan, outdoor malam hari.
Meski tanpa depth sensor khusus, separasi antara objek dengan latar dari hasil foto potretnya tergolong bagus, mendekati Pixel menurut saya. Untuk perekaman video, bisa rekam sampai 8K 24fps atau 4K 30fps di semua sensor kamera. Sehingga ketika rekam video, bebas berpindah dari tiga sensor belakang sampai kamera depan sekalipun.
Samsung sediakan mode Director’s View untuk rekam video dari dua sisi kamera, sekaligus beritahu pengguna point-of-view (PoV) masing-masing sensor, sehingga bisa tahu persis pandangan dari masing-masing sensor sebelum memutuskan untuk berpindah. Mode Single Take-nya juga bisa ambil lebih banyak konten, dengan durasi 5 – 15 detik.
Fitur
One UI 3.1 berbasis Android 11 di Galaxy S21 tampil lebih matang dan lebih simpel. Saat pertama kali eksplorasi bagian homescreen saja, saya langsung kaget ketika swipe ke kanan. Halaman paling kiri sekarang diberi opsi default Google Discover, di mana sebelumnya gunakan feed milik Samsung sendiri. Tombol power pun pintasannya tak harus ke Bixby.
Sisanya masih kurang lebih sama dengan One UI sebelumnya. Yang ingin saya mention di sini adalah kualitas speakernya yang lantang dan jernih walaupun dimensinya kecil, ditambah vibration motor yang juga presisi dan halus. Dan yang menjadi bintang buat saya, meski tak terlalu diunggulkan, adalah in-display fingerprint sensor-nya.
Gunakan generasi kedua dari Qualcomm, sensornya dibuat lebih besar dan lebih responsif. Dengan jari saya yang sering berkeringat, tingkat keberhasilannya meningkat derastis dari flagship Samsung tahun lalu. Juga terasa lebih cepat, meskipun tak se-instan milik realme maupun OPPO.
Performa
Sama seperti sebelum-sebelumnya, Galaxy S21 series resmi Indonesia hadir menggunakan Exynos 2100 5nm. Chipset ini punya arsitektur CPU yang serupa dengan Snapdragon 888, alias 1-core paling kencang, 3-core menengah dan 4-core yang lebih efisien daya. Kapasitas RAM-nya 8GB, dengan pilihan memori 128/256GB tanpa slot kartu microSD.
Tentu saja, performa Samsung Galaxy S21 5G sangat kencang. Apalagi dengan layar beresolusi full HD dan One UI yang sepertinya sudah cukup optimal, proses buka aplikasi dan multitasking tidak ada masalah sama sekali. Hanya saja, bagian sekitar kamera belakang bakal terasa cukup hangat, terutama ketika akses kamera intensif. Tidak sampai mengganggu, tapi bakal terasa bila tanpa casing tambahan.
Baterai
Karena dimensinya yang kecil, tentu saja kapasitas baterai yang diusung oleh Samsung Galaxy S21 5G bakal lebih ngepas. 4,000 mAh, mendukung fast charging 25W lewat kabel dan 15W secara nirkabel. Standar fast charging-nya memang bukan yang paling kencang di antara flagship Android lainnya, sehingga butuh waktu untuk mengisi hingga penuh.
Mengisi daya 30 menit baru mencapai sekitar 50%, sementara untuk mencapai 100% membutuhkan waktu sekitar 75 menit. Screen on-time kurang lebih hanya sekitar 4 jam saja, dan untuk pemakaian sehari-hari, bisa tahan dari pagi hingga malam hari. Asal tidak akses kamera terlalu sering, karena persentase batere bisa turun derastis.
Kesimpulan
Ini adalah smartphone Android flagship kompak terbaik di awal tahun 2020 ini. Harganya juga tergolong murah, terutama bila konsumen membelinya pada masa promo penjualan awal, dengan bonus yang kalau dihitung-hitung bahkan lebih murah dari Galaxy S20 FE.
Asalkan masih bisa menerima beberapa kekurangan seperti absennya slot kartu microSD serta daya tahan baterainya yang agak ngepas. Dan kelengkapan yang kini lebih minimalis, tanpa kepala charger serta earphone. Galaxy S21 bisa jadi alternatif bagi Gizmo friends yang inginkan flagship Samsung dengan harga paling murah.
Review Samsung Galaxy S21
8.5 / 10Reviewer
{{ reviewsOverall }} / 10Users(0 votes)
Design9
Display9
Camera8.5
Performance8.5
Battery7.5
Features8.5
Pros
- Desain kompak, ringan & stylish
- Layar AMOLED berkualitas
- Sensor sidik jari yang jauh lebih baik
- Kamera berkualitas baik depan & belakang
- Speaker stereo lantang
Cons
- Baterai boros
Summary
Meski jadi yang paling murah, Samsung Galaxy S21 memiliki daya tarik tersendiri untuk konsumen. Terutama dengan dimensi kecilnya, meski tetap powerful layaknya dua seri lainnya.